Saat kita mendapatkan
perhatian lebih dari seseorang, akan wajar rasanya bila kita merasa bahagia. Terlebih
jika bentuk perhatian itu lebih condong ke arah terbentuknya relasi antara kita
berdua, ya dia dan kita. Pasti sangat menyenangkan bukan? Tapi sayang,
seringkali saat kita sedang berbahagia atas segala perhatian itu, tiba-tiba dia
melakukan tindakan yang meluluh-latahkan segalanya. Wanita memang ditakdirkan
untuk menunggu, baik yang berakhir happy ending maupun sad ending. Siapa yang
tahu akhir dari sebuah kisah, ya kan? Dan lagi-lagi kita (lebih tepatnya aku)
terlambat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Saat perhatian itu
diberikan, aku lebih asyik menikmatinya dengan sisi perasaan bukan logika. Saat
dia bilang,
---------------------------------------------------
Aku seneng ngobrol
sama kamu J
---------------------------------------------------
saat itu juga, rasanya
seneng banget karena bisa membuat seseorang nyaman berada di dekat kita. Saat dia
bilang,
-------------------------------------------------------------------------------------------
Pengen ketemu kamu,
ntar aku bawain bla bla bla deehh, pokoknya ketemu J
-------------------------------------------------------------------------------------------
Gimana perasaan
kalian? Jujur, pasti senyum-senyum sendiri kan pas ngebacanya? Dan saat itulah
kita lupa menyadari bahwa bisa saja para buaya itu sedang melancarkan tipu
muslihatnya pada kita. Sampai pada akhirnya, kejadian demi kejadiaan
menyadarkan kita. Mungkin saat kita konfirmasi, mereka justru tidak tahu bahwa
perbuatan mereka itu menyakiti kita. Mungkin bagi mereka, dekat dengan kita itu
hanyalah sewajarnya saja. Padahal apa yang mereka lakukan itu sama dengan
kelakuan para PHP (Pemberi Harapan Palsu) !
Setelah itu, siapa
yang sakit hati? Siapa juga yang kecewa? Kita juga kan, tapi kenapa juga justru
kita yang minta maaf dulu. Entahlah, rasanya udah kapok terlibat dalam urusan
per-BUAYAAN seperti ini. Tapi apa boleh buat, aku sudah mengambil resiko. Di awal
kenal dia, setengah mati aku membuka diri dan membuka hati untuk membangun
kepercayaan terhadap pria, khususnya dia, tapi toh nyatanya dia nggak beda sama
yang sebelumnya. Membuatku terbang tinggi dan jatuh sempurna tanpa tenaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar