Sabtu, 28 April 2012

Kau membuatku terbang tinggi lalu jatuh sempurna


Saat kita mendapatkan perhatian lebih dari seseorang, akan wajar rasanya bila kita merasa bahagia. Terlebih jika bentuk perhatian itu lebih condong ke arah terbentuknya relasi antara kita berdua, ya dia dan kita. Pasti sangat menyenangkan bukan? Tapi sayang, seringkali saat kita sedang berbahagia atas segala perhatian itu, tiba-tiba dia melakukan tindakan yang meluluh-latahkan segalanya. Wanita memang ditakdirkan untuk menunggu, baik yang berakhir happy ending maupun sad ending. Siapa yang tahu akhir dari sebuah kisah, ya kan? Dan lagi-lagi kita (lebih tepatnya aku) terlambat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Saat perhatian itu diberikan, aku lebih asyik menikmatinya dengan sisi perasaan bukan logika. Saat dia bilang,
---------------------------------------------------
Aku seneng ngobrol sama kamu J
---------------------------------------------------
saat itu juga, rasanya seneng banget karena bisa membuat seseorang nyaman berada di dekat kita. Saat dia bilang,
-------------------------------------------------------------------------------------------
Pengen ketemu kamu, ntar aku bawain bla bla bla deehh, pokoknya ketemu J
-------------------------------------------------------------------------------------------
Gimana perasaan kalian? Jujur, pasti senyum-senyum sendiri kan pas ngebacanya? Dan saat itulah kita lupa menyadari bahwa bisa saja para buaya itu sedang melancarkan tipu muslihatnya pada kita. Sampai pada akhirnya, kejadian demi kejadiaan menyadarkan kita. Mungkin saat kita konfirmasi, mereka justru tidak tahu bahwa perbuatan mereka itu menyakiti kita. Mungkin bagi mereka, dekat dengan kita itu hanyalah sewajarnya saja. Padahal apa yang mereka lakukan itu sama dengan kelakuan para PHP (Pemberi Harapan Palsu) !

Setelah itu, siapa yang sakit hati? Siapa juga yang kecewa? Kita juga kan, tapi kenapa juga justru kita yang minta maaf dulu. Entahlah, rasanya udah kapok terlibat dalam urusan per-BUAYAAN seperti ini. Tapi apa boleh buat, aku sudah mengambil resiko. Di awal kenal dia, setengah mati aku membuka diri dan membuka hati untuk membangun kepercayaan terhadap pria, khususnya dia, tapi toh nyatanya dia nggak beda sama yang sebelumnya. Membuatku terbang tinggi dan jatuh sempurna tanpa tenaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar